ROSY RENES

Nah, sekarang aku mau ngebahas adiwiyata. Gara-gara waktu itu disuruh jadi perwakilan kelas buat ikutan rapat adiwiyata di mesjid, jadi aja, dan jangan salahin aku kalau terus aku jadi nyerococ cas cis cus. Salahin yang waktu itu nyuruh-nyuruh jadi wakil. Adiwiyata itu berasal dari bahasa Sansekerta, yup, asal bahasa yang sama dengan namaku. Adi=agung, mulia, ideal, sementara wiyata=tempat. Jadi adiwiyata itu kalau menurutku, kurang-lebih artinya tempat yang ideal. Ideal untuk apa? Untuk melakukan aktivitas dan kehidupan kita sehari-hari. Di mana tempat kita melakukan aktivitas dan kehidupan sehari-hari? Ya di lingkungan sekitar kita, lingkungan rumah, sekolah, kantor, pokoknya di lingkungan saat kehadiran kita ada di situ. Tapi, kali ini aku mau fokus ke lingkungan sekolah, kalau ntar buntutnya bercabang ke lingkungan lain itu urusan nanti. Waktu kemarin rapat di mesjid itu, kita dikasih tau bahwa prinsip dasar adiwiyata itu adalah partisipatif dan berkelanjutan. Baru dari 2 kata ...

Terserah kalau menurut orang PLH itu tidak penting. Tapi menurutku PLH itu diperlukan, meskipun cukup melelahkan karena di sekolah kita banyak nyatet. Kenapa penting? Karena dengan belajar PLH kita jadi lebih mengenali lingkungan di sekitar kita, membuat kita sadar tentang kenapa menjaga lingkungan itu penting, membuatku tahu apa yang akan terjadi jika kadar CO di udara melebihi batas toleransi, menghargai para petugas sampah karena membersihkan itu lebih sulit daripada mengotori , membuatku mencintai lingkungan sekitar, menumbuhkan keinginan untuk menjaga lingkungan meskipun hanya dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan menambah wawasanku tentang lingkungan. Itulah pelajaran PLH menurutku. :D  Dan hanya *piiiiiiip*(bisi ada yang GR ;D) yang buang sampah sembarangan...  

Kalau menurut aku nih, pekerjaan yg sebetulnya sama sekali gak pernah libur itu (yah, mungkin ada sih libur, tapi cuman bentar kali ya?) : - tukang sampah , soalnya kl tukang sampah libur kan sampahnya jadi dimana-mana, kayak di berita TV itu tuh.. - polisi , kan kalau pada mudik malah polisi yg kebagian buanyak kerjaan, soalnya jalanan penuh, macet, banyak kecelakaan, dll, dsb. - penyiar radio , ya iyalah, kalau libur, siapa yg ngisi acara di radio?? - tukang sapu , kan harus nyapu jalanan, banyak sampah - sopir taksi & angkot (maybe), krn taksi dan angkot kan teteup beroperasi - cleaning servis + kasir , kan hrs bebersih toko & jaga toko Wah, pokoknya banyak deh! Tapi, pekerjaan macem tukang sapu, terus tukang sampah, gitu2 sebetulnya SANGAAATTT-SANGAATT BERJASA . Kenapa? Karena kalau mereka tidak ada dan tidak ada yang mau mengerjakan pekerjaan macam di atas itu tuh, pasti gak akan kebayang ya, kota jadi kayak apa.. pasti jadi lautan sampah, kotor, dll. Makanya, hargaila...